Karakteristik Ayam Hutan, Hewan Eksotis Nenek Moyang Ayam Peliharaan

Ayam Hutan
Ayam Hutan Merah

Ayam hutan adalah sejenis ayam liar yang hidup liar di hutan. Secara garis keturunan, ayam hutan bisa dikatakan sebagai nenek moyang ayam kampung. Hewan ini termasuk salah satu contoh hewan aves.

Ayam Hutan memiliki bentuk fisik dan perilaku yang sama persis dengan ayam peliharaan kamu di rumah. Begitu pula dengan perbedaan yang terdapat pada jenis jantan dan betinanya.

Namun ada sedikit yang berbeda antara ayam hutan dan ayam kampung yang kamu pelihara. Ayam hutan cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibanding ayam kampung.

Agar lebih mengenal karakteristik unggas yang satu ini, berikut adalah klasifikasi, ciri-ciri, jenis, dan harga ayam hutan terbaru.

Kasifikasi Ayam Hutan

Ayam hutan adalah jenis unggas yang bereproduksi dengan menempatkan telur atau ovipar. Ayam liar ini juga merupakan pertanian unggas omnivora, karena ayam ini sama dengan jenis ayam secara umum, yaitu makan rumput, daging, biji, dan cacing tanah.

Adapun klasifikasi ayam hutan di antaranya:

  • Kerajaan : Animalia
  • Filum : Chordata
  • Kelas : Aves
  • Ordo : Galliformes
  • Famili : Phasianidae
  • Genus : Gallus
  • Species : Gallus spp.

Ciri-ciri Ayam Hutan

Berikut ciri-ciri ayam hutan yang menjadi pembedanya dengan ayam biasa atau kampung:

  • Memiliki warna bulu yang lebih cerah dan mencolok
  • Punya jengger yang lebih tegak
  • Memiliki kemampuan terbang yang baik
  • Daya tarung tinggi terlihat dari bentuk kakinya yang ramping
  • Punya suara kokok yang lebih merdu

Jenis Ayam Hutan

Terdapat empat jenis ayam hutan, yaitu ayam hutan merah, kelabu, sailan, dan ayam hutan hijau. Berikut penjelasannya!

1. Ayam Hutan Merah

Memiliki nama ilmiah Gallus gallus, Red Furvy atau ayam merah adalah pertanian unggas dari suku Faseidae dengan ukuran tubuh sedang dan panjang sekitar 78 cm. Ayam hutan betina memiliki tubuh yang lebih kecil sekitar 46 cm.

Ayam hutan merah ini memiliki wajah merah, mata cokelat di irisan, bulu di belakang hijau gelap dan warna bulu dalam warna hitam di bawah. Bulu ayam hutan merah dan mantel panjang berbentuk kerucut dengan kuning emas.

Kaki ayam hutan merah berwarna abu-abu dengan taji di setiap kaki jantan. Sementara betina, kaki tidak bertaji, mereka memiliki bulu yang lebih pendek dengan warna dominan coklat tua kekuningan dengan garis-garis gelap dan bintik-bintik.

2. Ayam Hutan Sailan

Ayam hutan sailam adalah sejenis ayam hutan yang mendiami wilayah Sri Lanka, di mana unggas yang satu ini ditetapkan sebagai burung nasional.

Seperti halnya ayam burung lainnya, ayam ini memiliki perbedaan yang mengejutkan menurut alat kelamin. Jantan jauh lebih besar dari betina, dengan warna kulit yang lebih cerah dan raket dan sisir yang jauh lebih besar.

Jantan mempunyai bulu badan merah atau oren, manakala sayap dan ekor berwarna dari ungu hingga hitam. Rambutnya emas dan meluas dari kepala ke tulang belakang. Kulit dan pial berwarna merah terang. Jengger berwarna merah di tengah -tengah kuning. Seperti ayam hutan hijau, lelaki itu tidak mempunyai bulu legap.

3. Ayam Hutan Kelabu

Ayam hutan kelabu (Gallus sonneratii) tersebar dan endemic di hutan tropis bercuaca kering di India bagian tengah, barat, dan selatan.

Jantan memiliki bulu leher, tengkuk, dan mantel bintik-bintik hitam putih dengan kulit muka berwarna merah, bintik-bintik putih di telinga, puncak kuning kecoklatan, iris mata kuning, ekor hitam ungu dengan bulu setengah panjang dan bulu melengkung.

Ayam hutan kelabu memiliki kebiasaan yang serupa dengan ayam hutan merah, yang juga berada di India. Ayam-ayam ini hidup dalam kumpulan dan sarang di dalam pokok.

Pada waktu pagi dan petang, mereka keluar untuk mencari makanan di atas tanah. Ayam hutan kelabu terdiri daripada beberapa biji-biijian, rumput dan dedaunan, serangga dan pelbagai hewan kecil lainnya.

4. Ayam Hutan Hijau

Ayam hutan yang satu ini dipercaya sebagai nenek moyang dari sebagian besar ayam peliharaan yang ada di Indonesia.

Ayam-ayam ini menyukai daerah terbuka seperti padang rumput, tepi hutan, dan daerah bukit-bukit rendah yang berada di dekat pantai.

Di pagi dan malam hari, ayam ini mencari makanan di tempat terbuka dan rumput yang ditemukan, sedangkan di siang hari berlindung di naungan kanopi hutan untuk menghindari teriknya matahari.

Ayam hutan hijau memakan berbagai biji, kecambah rumput dan daun, beberapa serangga, serta berbagai jenis hewan kecil, seperti laba -laba, cacing, katak dan kadal kecil.

Demikian penjelasan tentang ayam hutan yang dibarengi dengan informasi seputar klasifikasi, ciri-ciri, dan jenis-jenisnya.

Sumber: Faunatis.com

Komentar

Postingan Populer